MOTOR Plus-online.com - Mengisi ban dengan nitrogen diyakini punya manfaat yang lebih bagus ketimpang angin biasa.
Namun, Andreas Aldrin selaku Owner Rumah Ban Motor di Jakarta Selatan tidak sepenuhnya sepakat.
Aldrin berpendapat menggunakan nitrogen pada ban yang baru dipasang justru kurang baik.
Menurutnya, penggantian ban motor yang baru memerlukan perlakuan khusus agar ban bisa awet alias tahan lama.
Salah satu perlakuan khususnya dengan mengisi udara biasa saat pertama kali digunakan, bukan langsung menggunakan nitrogen.
(BACA JUGA: Logo Sponsor Diubah, Livery Motor Valentino Rossi Bakal Tampil Beda?)
"Iya, sebaiknya diisi udara biasa dulu saat mengganti ban baru. Ini agar sisi bagian dalam ban merekat kuat dengan pelek," kata Andreas Aldrin, owner Rumah Ban Motor, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kepada GridOto.com (3/1).
Pasalnya, sifat nitrogen yang dingin akan membuat suhu panas yang diperlukan ban baru membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga daya cengkram ban tidak optimal.
Tekanan yang kurang kuat dari nitrogen juga akan menyebabkan sisi dalam ban baru akan memiliki bentuk yang tidak rata.
Hal ini disebabkan, nitrogen tidak dapat menekan secara maksimal saat ban menyentuh jalan.
"Saat digunakan, nitrogen tidak dapat menekan kuat ke semua sisi ban. Jadi, tekanan baliknya tidak menekan ban dengan kuat kalau langsung diisi nitrogen," jelas Aldrin.
(BACA JUGA: Mulai Musim 2018 Andrea Dovizioso Jadi Anak Tiri Ducati di MotoGP)
Nah, pengisian nitrogen sendiri bisa dilakukan saat 'ban' motor mencapai jarak kurang lebih 500 km.
Pada jarak tersebut, sisi bagian dalam ban sudah bisa merekat sempurna pada permukaan pelek.
"Kalau mau diisi nitrogen, pastikan ban sudah mencapai jarak tempuh kira-kira 500 km," pungkas Aldrin.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR