MOTOR Plus-online.com - Sebelumnya kita sudah bahas tentang sistem kerja katup alias klep di MotoGP yang berebda dibandingkan motor produksi masal.
Nah, salah satu hal yang menarik lagi, sebenarnya mesin MotoGP bekerja terbalik tidak seperti mesin motor pada umumnya.
Maksudnya, jika di motor biasa mesin berputar searah dengan roda, di MotoGP mesin tidak berputar searah dengan putaran roda.
Para insinyur menyebut teknologi ini dengan Counter Rotating Crankshaft.
Penggunaan mesin yang berputar secara terbalik ini bukan tanpa tujuan.
(BACA JUGA : Enggak Sampai Rp 50 Ribu! Tampilan Ban Motor Kamu Bisa Seperti MotoGP, Ini Dia Buktinya)
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi efek gyroscopic yang terjadi jika menggunakan mesin normal yakni Forward Rotating Crankshaft.
Para pengamat dan insinyur di MotoGP menyebut kalau penggunaan mesin Counter Rotating Crankshaft untuk memudahkan motor masuk tikungan.
Nah, Counter Rotating Crankshaft diterapkan agar arah putaran mesin yang terbalik dari putaran roda ini membuat efek gyroscopic berkurang.
(BACA JUGA : Jarang yang Tahu, Kerja Klep di Mesin MotoGP Berbeda Dibandingkan Motor Massal)
Imbas yang diharapkan tentu saja motor jadi lebih mudah dalam berubah arah.
Namun, sistem Counter Rotating Crankshaft ini juga punya beberapa kelemahan.
Diantaranya mengurangi tenaga karena adanya part tambahan untuk membuat ban belakang tetap berputar ke arah yang benar.
Part tambahan ini menambah bobot mesin, menambah gesekan yang berimbas pada berkurangnya tenaga dan mesin yang lebih boros.
Meski begitu, hal negatif itu dianggap sepadan untuk mendapat kecepatan yang dibutuhkan motor MotoGP modern.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR