Robert Jr pun tidak memungkiri bahwasanya Valentino Rossi merupakan lawan terberatnya pada masa itu.
Musim 2001 merupakan masa-masa sulit baginya dengan SUzuki.
Dirinya sudah tidak bisa kompetitif dan hal tersebut merupakan kesempatan bagi Suzuki untuk melakukan lompatan besar.
(BACA JUGA : Jarang yang Tahu, Kerja Klep di Mesin MotoGP Berbeda Dibandingkan Motor Massal)
DI GP Brazil, juga salah satu puncak frustasi Robert Jr dan tim.
Pasalnya, Silinder head motor terlihat rusak dan motor pun tidak bisa lagi dipakai balap.
"Saat latihan, silinder head saya jebol dan saya mendengar suara mesin yang sangat berisik. Ketika kami melepaskan fairing, terlihat silindernya juga terlepas dari mesin dan itu sangat tidak baik," ujarnya.
"Setiap kali saya mencoba mendorong dengan keras pasti saya mengalami masalah dengan motor atau yang lainnya," tambah Robert Jr saat diwawancara oleh motogp.com.
Saat mulai balapan tepatnya saat warming up, kru tim mengatakan kepada saya bahwa motor pengganti mengalami kerusakan sasis.
Ada celah crack atau celah yang tercipta di sasis tersebut.
(BACA JUGA : Serem! Begini Cara Pembalap MotoGP Ngerem Dari Kecepatan 300 km/jam)
"Hal itu menjadi kacau dan benar-benar berbeda set-up dan juga beberapa masalah," curhat pembalap asal Amerika ini.
Dirinya harus memutuskan apakah akan mengelas sasis atau membuat lubang di sasis agar retakan tidak menjadi tambah besar.
Akhirnya membuat lubang pun dipilih karena bisa dilakukan pengelasan, komponen lain seperti elektronik akan kacau dan bermasalah karena panas pengelasan.
Hal tersebut merupakan pengalaman sulit bagi dirinya.
Saat menerima gelar legenda MotoGP, Robert Jr menggungkapkan suatu hal.
"Saya lebih lega daripada bahagia," tutup Kenny Robert Jr.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR