“Kan kita bayar rupiah per liter. Ketika temperaturnya tinggi, liternya juga bertambah. padahal massanya tetap. Berarti kita yang bayar lebih untuk mendapatkan massa yang sama,” kata Tri yang juga menyarankan lebih baik mengisi BBM pada malam hari ketimbang siang.
(Baca juga: Heboh! Trans 7 Siap Tayangkan Film Mengenang Almarhum Denis Kancil)
BBM yang berbentuk cairan ini akan memuai ketika panas.
Cairan ini yang dihitung pada dispenser dalam jumlah liter, sedangkan uap tidak.
Tangki SPBU punya mekanisme khusus yang menyalurkan uap ke posisi dasar tangki.
“Bedanya enggak sampai setengah liter juga. Misalnya densitas (massa jenis) BBM 0,78 kg per liter, tergantung kenaikan temperatur. Misalnya cuma menjadi 0,75 kg per liter. Ini kan bedanya kecil sekali. Tapi kalau skala industri tertentu berpengaruh, makanya ada cara khusus buat menghitung. Namanya liter 15,” jelas Tri.
Hal ini juga udah dikonfirmasi oleh pihak Pertamina sendiri.
“Pak Tri narasumber yang kredibel. Kami yakin beliau paham akan materi yang disampaikan,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Puspanegoro.
Walaupun tidak seberapa, tapi kamu bisa jadi lebih irit dan tidak terburu-buru dibandingkan isi bensin kalau mau berangkat beraktivitas.
KOMENTAR