Kelebihannya, kerja klep (terbuka dan menutup) tidak akan mengalami kesalahan, yang bisa menyebabkan kerusakan mesin.
Ditambah mesin bekerja jadi lebih enteng, lantaran tidak terbebani friksi kem lagi.
Soalnya, kan udah gak pake kem lagi.
(BACA JUGA : Video Cara Kerja Klep Desmodromic yang Jadi Kunci Tenaga Badak Mesin Ducati)
Sementara yang masih pakai kem kayak di mobil F1 Renault atau MotoGP yang pernah dijajal Aprilia.
Sistem pneumaticnya berfungsi sebagai pengganti spring atau per klep.
Makanya, disebut pneumatic valve spring.
Jadi, saat klep sudah terbuka penuh setelah didorong kem, sistem pneumatiknya akan menekan klep untuk kembali menutup.
Namun, teknologi ini ada kekurangannya juga.
Karena selenoid yang menggerakkan klep bersifat kompresi, ketika sealnya rusak, kerja solenoidnya akan mengalami gangguan juga.
Efeknya, ya bisa berantakan juga mesinnya. Gitu loh sob!
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR