MOTOR Plus-online.com - Intensitas hujan yang tinggi membuat Jakarta dan wilayah di sekitarnya siaga banjir.
Buat bikers, bisa saja motor kita harus menerobos banjir.
Kalau mogok, lewat toolkit standar pun, sobat pun bisa melakukan pertolongan pertama pada skubek.
Banyak hal yang bisa menyebabkan motor matik mati mendadak saat melewati banjir.
Coba dihidupkan pun, agak sulit, ada baiknya sedia payung sebelum hujan. Seperti yang dialami Adit, warga Joglo, Jakarta Barat ini.
(BACA JUGA : Jakarta Siaga Banjir! Cek Bagian Ini Jika Motor Terpaksa Terjang Banjir)
Skubek kesayangan Adit mati ketika melewati jalanan yang banjir, "Untung bawa toolkit. Jadi, gak perlu dorong ke bengkel," katanya.
Masalah itu disebabkan karena air masuk ke dalam mesin.
Pertama yang harus dibuka busi, bisa jadi busi itu tidak mengeluarkan api, karena di dalam ruang bakar terdapat air.
Meski tak mungkin masuk lewat derat busi, tapi air bisa masuk dari filter udara.
"Air itu tersedot karburator dan menuju ke ruang bakar," bilang Hasan Basri, pebengkel Hasan Motor di Jl. Kelapa Dua Raya, No. 18, Jakarta Barat.
Mengatasinya penyalur api itu mesti dibuka pakai kunci busi lalu dibersihkan.
(BACA JUGA : Video Terkini dari Bencana Longsor di Jalur Puncak)
Apabila busi mati, cukup rogoh kocek Rp 10-15 ribu.
Lebih bagusnya, siapkan busi cadangan di dalam bagasi.
Selanjutnya, pada bagian CVT.
Kalau banjirnya melebihi CVT, dipastikan peranti yang ada dibalik bak itu mudah rusak.
Misalnya, V-belt, biasanya setelah penggerak roda ini terkena air, akan mudah getas alias retak.
Jangan menunggu lama untuk buang air yang masuk ke dalam CVT.
Biasanya terdapat slang yang dimampatkan.
(BACA JUGA : Awas, Menggadai Motor yang Masih Kredit Bisa Kena 4 Tahun Penjara )
Seperti di skubek Honda, slang itu bisa dilepas dengan cara ditarik menggunakan tang agar air yang masuk ruang CVT keluar semua.
Selain itu, kalau mau lebih aman, besok lebih baik servis CVT untuk membersihkan air dan kotoran yang melekat.
Kalau motor sudah jalan, jangan lupa kesokan harinya dicek lagi.
Seperti oli mesin dan oli gardan, pelumas itu pasti sudah bercampur air.
Dilihat warnanya, sedikit putih kecoklatanbaiknya diganti saja.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR