MOTOR Plus-online.com - Berkaca dari musim lalu, kemampuan motor Yamaha tampak tertinggal dari Ducati maupun Honda.
Namun, satu persatu problem pada Yamaha M1 besutan tim Yamaha Movistar terurai.
Saat musim 2017 lalu, Yamaha jadi bulan-bulanan tim Honda dan Ducati lantaran kalah lincah dan kecepatan.
"Penggunaan sasis 2016 kembali membawa perubahan besar. Saya sangat senang saat menikung dengan sasis (lama) ini. Tapi soal akselerasi masih jauh di bawah Ducati. Ini persoalan yang harus cepat diselesaikan," sebut Valentino Rossi.
(BACA JUGA : Suzuki Tes Fairing Baru di Thailand, Desainnya Gabungan KTM dan Ducati?)
Rossi menilai, turunnya akselerasi Yamaha terjadi saat 2016 lalu ketika diterapkan penggunaan ECU tunggal.
"Saat menggunakan Magneti Marelli (ECU tunggal) akselerasi kami drop. Kami selalu di belakang. Honda dan Ducati memahami problem yang kami hadapi ini," tegas Rossi.
Hal yang agak membuat Rossi senang, seting ECU agak sedikit berbeda dibanding part lainnya.
"Untuk ECU itu soal angka-angka. Sedangkan sasis, mesin dan lengan ayun itu berbeda. Seting dengan angka dapat dilakukan dalam waktu singkat," jelasnya.
(BACA JUGA : Baru Sehari Tes, Jorge Lorenzo Minta Rapat Khusus Soal Sirkuit Thailand?)
Rossi mencontohkan soal menyeting 'roda berputar' dan sudut kemiringan pembalap.
"Itu kan soal angka dan tergantung pembalapnya. Mau memasukkan input di ECU 10% atau 12% pada saat sudut rebah 40 derajat terserah saja tergantung kemauanmu. Ini tergantung masukan dari pembalap," sebutnya.
Jika problem seting ECU ini didapatkan, Rossi yakin di 2018 ini dirinya akan mampu bersaing dengan Honda dan Ducati.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR