Bersyukurlah kamu yang motornya sudah menggunakan sistem injeksi (PGM-FI) karena tidak perlu berurusan dengan komponen yang satu ini.
Untuk motor yang masih menggunakan sistem karburator, setelan angin karburator harus selalu dicek.
(BACA JUGA: Bukan Cukuran Jenggot, Alat Ini Bikin Pembalap MotoGP Tambah Nyaman)
Setelan angin ini yang menentukan campuran antara udara dan BBM.
Kalau tidak pas, dijamin bikin motor jadi boros.
Kalau motor sudah injeksi, perbandingannya langsung diatur sama ECU. Enak kan?
4. Busi Jelek Sudah Jelek atau Tidak Sesuai Spesifikasi
Kalau melihat ukurannya yang kecil mungkin banyak yang menganggap sepele.
Busi memegang peranan penting sebagai pemantik api untuk membakar BBM sehingga menghasilkan tenaga pada mesin motor.
Harus sering cek komponen yang satu ini, sebab rata-rata umurnya hanya 10.000 km sebelum mengalami penurunan performa.
Pastikan juga mengganti busi sesuai dengan spek motor.
Jangan mentang-mentang ukurannya sama dan langsung plek jadi asal ganti aja.
(BACA JUGA: Nama Kalian Bisa Muncul di Speedometer Yamaha V-ixion, Ini Caranya)
5. Motor Lama Tidak Dicuci
Memang ada hubungannya antara motor yang kotor dengan konsumsi BBM?
Jangan salah, motor yang lama tidak dicuci akan menimbulkan kerak-kerak di bagian as roda sehingga laju perputaran roda akan seret.
Selain itu, kotoran yang menempel di kampas rem dan tromol drum brake juga menjadi faktor penghambat laju motor.
Akibatnya perlu tenaga ekstra agar motor mau melaju yang berarti konsumsi BBM lebih banyak.
(BACA JUGA: Mantap! 11 Motor Baru Bakal Dirilis Suzuki Tahun Ini, Termasuk Bandit 150)
Jadi sudah paham kan konsumsi BBM yang terasa lebih boros terkadang disebabkan oleh hal-hal sepele seperti diatas saja nih!
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR