MOTOR Plus-online.com - Seperti diketahui, piston yang beredar di pasaran dibedakan dalam cara membuatnya yakni forging dan casting.
Lantas apa kelebihan dan kekurangan piston jenis casting dan forging?
M. Abidin GM After Sales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memaparkan sebuah matrik yang intinya begini.
Dari segi ketahanan terhadap panas serta kemampuan melepas panas, baik jenis casting maupun forging masih terbilang baik.
Namun dari segi perubahan struktur material ketika digunakan, terutama saat mesin berkerja berat seperti sering digeber di putaran tinggi, perubahan struktur piston forging lebih sedikit dibanding jenis casting.
(BACA JUGA : Ini Perbedaan Piston Forging dan Casting, yang Satu Cara Bikinnya Kayak Samurai)
Perubahan yang dimaksud yakni dari padat ke cair, trus ke padat lagi.
Makanya ente mungkin pernah dengar, di ajang balap ada piston bolong karena enggak tahan panas akibat kompresi tinggi dan pengapian gede.
Nah, umumnya itu sering terjadi pada piston jenis casting.
“Tapi, sebenarnya itu tergantung setingan mesinnya juga. Soalnya dari pengalaman yang pernah tim saya alami, piston forging juga bisa bolong-bolong karena kegedean pengapian,” ucap Rudi Hadinata, Owner tim balap Trijaya.
Namun secara kekuatan dan ketahanan, Rudi mengakui bahwa piston forging lebih bagus dari jenis casting.
(BACA JUGA : Bukan Hulk.. Ini Video Aksi Ojol Meringkus Jambret yang Lagi Viral
“Pakai piston forging bisa sampai 3-4 event baru ganti, kadang lebih. Kalau dulu, pakai jenis casting, maksimal 2 event udah harus ganti,” tukasnya.
Hawadis, punggawa sekaligus tunner HDS Motor di Jl. Swatirta/Bakti No. 28, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kerap pakai piston forging di motor korekannya juga mengakui hal itu.
“Bisa tahan sampai 3 event. Materialnya lebih kuat, ringan dan tahan kompresi tinggi hingga 14 : 1,” bebernya.
Tetapi memang dari segi harga, piston forging lebih mahal dari jenis casting.
Dari penjelasan Abidin lewat matrik, lantaran piston jenis ini butuh proses pembuatan lumayan sulit dan perlu teknologi tinggi.
Makanya, teknologi dan kualitas juga harus dibayar dengan harga yang setara alias mahal, Bro!
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR