Baru setelah itu muncul motor-motor produksi massal dengan supercharger atau turbocharger.
Semuanya merek Jepang, dan dibuat di awal tahun 1980-an.
Sebut saja Honda CX 500 Turbo (1982) dan 650 Turbo (1983), Yamaha XJ 650 Seca Turbo (1982-1983), Suzuki XN 85 Turbo (1983), serta Kawasaki GPZ750 Turbo (1983-1985).
Setelah itu, motor-motor produksi massal dengan supercharger atau turbocharger ini kembali menghilang dari pasaran karena dianggap kurang laku dengan harganya yang gila-gilaan.
Di Indonesia saja, Ninja H2 dijual dengan harga Rp 661 juta.
Butuh material high-tech yang bisa tahan temperatur tinggi untuk membuatnya.
(BACA JUGA : Kejam.. Honda Sempat Lakukan Ini ke Valentino Rossi Saat Pindah ke Yamaha
Ini yang jadi alasan kenapa produsen motor ogah jualan motor dengan supercharger atau turbocharger.
Jadi, selain dibilang sebagai ‘mbahnya’ Ninja H2, Kawasaki Z1R-TC ini juga adalah ‘mbahnya’ motor-motor ber-turbocharger atau supercharger.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR