MOTOR Plus-online.com - Tahun 2014 lalu Kawasaki bikin geger dengan hadirnya Ninja H2 dan H2R yang mengusung teknologi forced induction supercharger.
Ya, teknologi ini menggunakan kompresor udara untuk meningkatkan tekanan, temperatur dan kepadatan dari udara untuk dicampurkan dengan bahan bakar, dan ampuh dalam memompa tenaga jauh lebih besar.
Lihat saja Ninja H2R yang dianggap sebagai motor produksi massal paling powerful sampai saat ini dengan tenaga maksimum mencapai 310 hp.
Bahkan motor yang hanya boleh dipakai di lintasan tertutup ini bisa tembus 326 hp dengan menggunakan ram air.
(BACA JUGA : Aje Gile! Kawasaki Ninja H2 Ini Dimodifikasi Ala Thailook Sob, Bannya Ban Cacing..)
Sementara untuk Ninja H2 yang merupakan versi street legal (boleh dipakai di jalan raya), punya tenaga 200 hp, dan 210 hp dengan ram air.
Bisa begitu karena Ninja H2 ini mengusung mesin 1000cc yang dilengkapi dengan supercharger.
Nah jauh sebelum lahirnya Ninja H2 dan H2R, Kawasaki sebenarnya telah memproduksi motor jalan raya dengan teknologi serupa, turbocharger.
Adalah Kawasaki Z1R-TC yang dibuat tahun 1978 dan dijual melalui dealer Kawasaki mulai 1979 yang bisa dibilang sebagai ‘mbahnya’ Ninja H2.
(BACA JUGA : Belum Pernah Dengar? Ini Video Suara Sangar Supercharger Kawasaki Ninja H2)
Baru setelah itu muncul motor-motor produksi massal dengan supercharger atau turbocharger.
Semuanya merek Jepang, dan dibuat di awal tahun 1980-an.
Sebut saja Honda CX 500 Turbo (1982) dan 650 Turbo (1983), Yamaha XJ 650 Seca Turbo (1982-1983), Suzuki XN 85 Turbo (1983), serta Kawasaki GPZ750 Turbo (1983-1985).
Setelah itu, motor-motor produksi massal dengan supercharger atau turbocharger ini kembali menghilang dari pasaran karena dianggap kurang laku dengan harganya yang gila-gilaan.
Di Indonesia saja, Ninja H2 dijual dengan harga Rp 661 juta.
Butuh material high-tech yang bisa tahan temperatur tinggi untuk membuatnya.
(BACA JUGA : Kejam.. Honda Sempat Lakukan Ini ke Valentino Rossi Saat Pindah ke Yamaha
Ini yang jadi alasan kenapa produsen motor ogah jualan motor dengan supercharger atau turbocharger.
Jadi, selain dibilang sebagai ‘mbahnya’ Ninja H2, Kawasaki Z1R-TC ini juga adalah ‘mbahnya’ motor-motor ber-turbocharger atau supercharger.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR