Dengan posisi motor yang standar miring ke kiri tersebut akan lebih menyisakan ruang di sebelah kanan.
Bisa bayangkan kan kalau misal kamu di jalanan Indonesia terus posisi motormu miring ke kanan? Udah pasti gampang kena serempet.
Dengan begitu, pemilihan standar motor berada di sebelah kiri merupakan pilihan yang tepat untuk sistem lajur kiri.
Selain Eropa (Inggris), Jepang yang juga raksasa pabrikan roda dua juga merupakan negara dengan sistem lajur kiri.
Sehingga tentu saja motor-motor lansiran Jepang ikut mengaplikasikan posisi standar di sebelah kiri.
Sejarah mengenai peletakan standar ini juga dipengaruhi lagi dengan persoalanan “bagian tubuh kanan lebih kuat”.
Ya, karena sebagaian besar populasi yang ada di dunia sejak dahulu memang memiliki organ tubuh yang lebih kuat di sebelah kanan.
(Baca juga: Modal Triplek Kayu Bekas Bisa Mencegah Oli Mesin Bisa Basi Bro, Nyang Bener Ah?)
Hal ini lah yang mempengaruhi mengapa selah (kick starter) motor berada di sebalah kanan.
Karena tentu saja orang akan lebih memilih menggunakan kaki kanan sebagai pendorong selah karena lebih kuat.
Perlu diingat juga bahwa zaman dahulu belum ada electric starter yang tinggal pencet langsung jriiing.
Menyelah motor pun juga tidak segampang mesin-mesin motor masa kini.
Dengan terletaknya standar di sebelah kiri, tentu saja akan menciptakan ruang yang lebih besar bagi seseorang untuk menyelah motornya.
Karena dengan motor miring ke kiri, jangkauan putaran selah akan lebih banyak dibanding bila miring ke kanan.
Gimana Sob? Udah lebih jelas ya sekilas sejarah mengenai peletakan standar motor di sebelah kiri?
Ngomong-ngomong, kopi sama gorengannya udah abis belom?
KOMENTAR