Mesin dengan tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata disemua tingkatan RPM, baik pada RPM rendah maupun pada RPM tinggi.
Lalu kalau panjang langkah piston lebih besar dari diameter piston, tandanya mesin itu berjenis over stroke.
Contohnya Kawasaki ZX130 yang punya diameter piston 53 mm tapi langkah pistonnya 59,1 mm.
Karakternya cocok untuk penggunaan harian yang sering stop and go di kemacetan.
Terakhir, mesin yang diameter pistonnya lebih besar dari langkah pistonnya disebut over bore!
Nah, mesin dengan tipe ini mampu berputar hingga RPM tinggi, punya tenaga puncak yang besar pada RPM menengah dan tinggi.
(BACA JUGA : Kasihan Banget.. Diam-diam Bos Honda Sudah Memvonis Nasib Jorge Lorenzo di MotoGP)
Ini karena mesin over bore cocok untuk mengail performa tinggi pada putaran tinggi, misalnya saat balapan di sirkuit.
Lalu manakah jenis mesin yang paling bagus?
Tentu semua bagus, karena tiap mesin dirancang sesuai fungsi dan peruntukannya.
(BACA JUGA: Sangar.. Kecepatan Gigi 1 MotoGP Setara Top Speed Kawasaki Ninja 250, Lihat Videonya)
Ingat juga, ada faktor lain yang menentukan performa dari sebuah kendaraan!
Misalnya seperti bobot kendaraan itu sendiri hingga skill pengendara.
Jadi enggak perlu ribut-ribut mesin tipe apa yang paling superior Sob, semua sudah ada peruntukannya masing-masing!
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR