MOTOR Plus-online.com - Massa dari pengemudi ojek online yang melakukan aksi ricuh saat melihat sejumlah pengemudi ojek online yang tidak ikut melakukan aksi di depan Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (27/3/2018).
Pengemudi ini lebih memilih untuk mengantar penumpang.
Pantauan tim di lokasi pukul 12.30 WIB, ada sekitar empat pengemudi yang terlihat berusaha melewati kerumunan massa aksi.
Namun, para pengemudi tersebut diteriaki oleh sejumlah pengunjuk rasa yang marah.
(BACA JUGA: Masih Ingat? Ini Video Detik-detik Sebelum Valentino Rossi Dicaci Maki Casey Stoner)
Teriakan dengan kata-kata kasar terdengar dari sejumlah pengemudi ojek online.
Bahkan, ada dua pengemudi yang terlihat mendapat sejumlah pukulan dari massa yang bertindak anarkistis.
Sejumlah polisi mencoba melerai.
Namun, karena jumlahnya polisi jauh lebih sedikit dari massa, tindakan tersebut sulit dilerai.
(BACA JUGA: Baper Banget, Bermasalah di Seri Pertama Jorge Lorenzo Langsung Pecat Pelatih)
Sejumlah massa lain membantu untuk melerai.
Namun, malah kerusuhan saling menjadi-jadi di antara mereka.
Massa terlihat saling pukul antar-mereka.
"Woi udah-udah, kita saudara. Ngapain berantem, biarin itu kalau dia mau lewat (pengemudi lain), biarin," teriak salah satu massa dari ojek online.
(BACA JUGA: Nostalgia.. Ada Kelas Underbone 2-Tak di Kejurnas MotorPrix Region 2 Seri 1 )
Tampak pengemudi yang sebelumnya dikerubungi massa diamankan oleh polisi.
Adapun penumpang yang sebelumnya naik dipaksa turun.
"Enggak pintar sih tuh ojek, kenapa enggak mutar aja. Ngapain lewat sini coba," ujar salah satu massa pengemudi ojek.
Hingga pukul 12.38, aksi massa masih berlangsung di depan Istan Negara.
Unjuk rasa itu menuntut agar perusahaan yang memperkerjakan mereka menerapkan tarif yang rasional.
Tarif yang ada saat ini dianggap tidak manusiawi karena terlalu rendah.
KOMENTAR