Para aparat langsung memasang pagar betis dan menutup setiap persimpangan dengan mobil dan truk.
Sehingga mereka yang balap liar kabur meninggalkan motornya di tengah jalan.
Begitu pula yang sedang menonton memarkirkan motornya dipinggir jalan, dirazia dan diangkut ke polres.
Banyak pemilik motor yang tertangkap tidak bisa menunjukkan SIM dan STNK.
(BACA JUGA: Carlo Pernat Beberkan 5 Alasan Tepat Kalau MotoGP Argentina Grand Prix yang Tidak Profesional)
“Nah ada sepeda motor berplat nomor Jakarta dan protolan. Kami belum tahu, apakah sepeda motor itu surat-suratnya lengkap atau tidak, kami masih menunggu pemiliknya untuk mengambil sepeda motornya,” ujar Solihin.
Karena banyak yang tertangkap masih pelajar, maka untuk mengambil sepeda motornya harus membawa STNK, BPKB, serta surat pernyataan dari orang tua dan surat keterangan dari kepala sekolah bersangkutan.
Selain itu sepeda motor yang tidak sesuai standar keamanan harus diganti.
Sedangkan suku cadangnya yang tidak standar akan disita untuk dimusnahkan, agar tidak digunakan lagi.
KOMENTAR