(BACA JUGA: Buntut Masalah Galang Hendra, Pihak Sirkuit Sentul Skorsing Race Director)
Kejadian itu bermula saat rombongan wali kota terjebak macet di Jalan Rajawali, Surabaya.
Kebetulan Ainun bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Rajawali pula dengan 3 orang temannya.
"Mobil Ibuk itu pas di samping motor saya. Ibuk bilang 'aku tak naik sepeda motor anak kenari aja. Lalu ibuk Langsung naik ke belakang motor saya," ujarnya.
Setelah Risma naik dan duduk di motornya, Ainun mengaku canggung dan takut.
Ia juga menuturkan tak ada rasa takut yang terlihat dari mimik walikota Surabaya tersebut meski keadaan masing genting setelah peledakan bom di Polrestabes.
(BACA JUGA: Hasil FP1 MotoGP Prancis, Marc Marquez Masih Perkasa!)
"Awalnya juga takut karena saya bawa orang nomer satu di surabaya. tanggung jawabnya kan di saya kalau misal ada apa apa. Ibuk berani, masa saya tidak beran. Akhirnya saya tancap gas," kata Ainun.
Ainun mengaku sempat terharu saat Risma mengatakan 'mbak capek ya, maaf ya mbak' kepadanya. Lantas hal itu membuat Ainun merasa heran, karena Ia hanyalah karyawan biasa.
"Secara, seorang walikota sampai bilang maaf, padahal saya hanya karyawan biasa. Saya terharu mendengar kata-kata itu," jelasnya.
Saat itu Ia mengantarkan Risma berpatroli mulai dari kembang Jepun, ampel, petekan, Pregolan, HR Muhammad lalu kembali ke balai kota.
Ia berpatroli dengan Risma mulai pukul 13.00-15.00
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR