MOTOR Plus-online.com - Hati-hati, jangan sampai salah beli koil! Sesuaikan dengan sistem kelistrikan dan sistem bahan bakar di motor.
Sebab, ada perbedaan yang cukup signifikan antara koil buat besutan injeksi yang aplikasi ECU (Electronic Control Unit) atau ECM (Electronic Control Module) sebagai otak pengapian dan kelistrikan motor dengan motor karburator yang aplikasi CDI buat otak pengapian.
“Tahanan atau resistor di koil untuk motor CDI, biasanya tahanannya berkisar di bawah 1,5 ohm.
Tetapi kalau untuk motor injeksi, tahanannya bermain sekitar 2 ohm,” sebut Freddy A. Gautama dari Ultraspeed Racing.
(BACA JUGA: Awas! Pakai Magnet Ferrite atau Ground Strap Bikin Busi Cepat Koit?)
Perbedaan ini, terkait cara kerja yang berbeda dari komponen penghantar percikan api ke busi. Di koil CDI, output dari CDI dilipatgandakan lagi oleh koil.
Misalnya, dari output yang keluar sekitar 200 volt, maka oleh koil dilipatgandakan menjadi 20.000 volt.
“Kalau koil di motor injeksi, energi memang dikeluarkan oleh koil.
Tapi, hanya bersifat sebagai penghantar saja.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR