(BACA JUGA: Mengejutkan! Distribusi Kawasaki New Ninja 250 Fi Bulan April Kemarin Enggak Sampai 50 Unit)
Karena tugas buat mengatur percikan api sudah dikerjakan ECU. Bisa dibilang, ECU yang mengkontrol kapan api harus memercik dan tidak,” tambah Freddy.
Selain itu, perbedaan kedua koil ini ada di durasi percikan.
Di CDI, durasi spark alias percikannya api, pendek.
Sebaliknya, jika di koil injeksi, percikannya bisa diubah.
(BACA JUGA: Hati-hati Bila Motor Sering Brebet Padahal Busi Baru, Pasti Palsu Tuh!)
Bisa dibuat lebih panjang, meski hitungannya dalam satuannya mili second (ms). Namun, untuk mengubahnya, harus dilakukan lewat ECU/ ECM.
Nah, di koil injeksi, proses untuk membuat percikan api lebih besar juga tergantung dari voltase aki. Jadi bukan dari CDI.
Jika arus aki makin stabil, maka percikan makin bagus.
Ini, ada kaitannya dengan mengapa jika motor injeksi enggak pakai aki, mogok. “Kecuali jika ada kapasitor.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR