(BACA JUGA : Waduh.. Di Balik Pesta Rossi di MotoGP Italia, Vinales Justru Murka Tagih Janji Yamaha)
Kalaupun bisa hidup, akselarasi sering tersendat-sendat.
Bahkan di rpm idel atau langsam, tak jarang mesin mati mendadak.
Sebaliknya bila gap busi dibikin sangat renggang atau di atas 0,7 mm untuk ukuran standar Smash Titan 115.
Performa mesin memang sedikit lebih enak atau ringan dibanding gap busi standar.
(BACA JUGA : Enggak Mau Terlena, Podium di MotoGP Italia Bikin Rossi Paksa Yamaha Lakukan Ini)
Idelnya normal, namun pada saat mesin diajak bergasing tinggi, dari bagian dalam silinder terdengar suara gemericik mirip knocking tapi halus.
Artinya, gap busi standar adalah yang ideal.
Mesin mudah nyala, performa tetap optimal dan tidak boros bensin.
Dan hasil tes ini bisa jadi acuan pemilik motor dalam menentukan gap busi agar lebih memperhatian kondisi mesin, sehingga pencemaran udara bisa diminimalisasi.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR