(BACA JUGA: Mengejutkan... Usai Menang di WSSP300 Republik Ceska, Galang Hendra Berani Sentil Menpora, Begini Katanya)
Dalam proses mencari perbandingan udara dan bensin yang diinginkan, Hardy juga sembari nyetting knalpot Leo Vince Cobra yang ditugasi menyalurkan gas buang.
“Coba riset headernya (leher knalpot).
Dicari diameter yang pas. Modelnya dibikin 2-1,” paparnya.
Dari beberapa kali uji coba, akhirnya didapat diameter leher knalpot yang cucok.
(BACA JUGA: Ditinggalkan Andrea Iannone, Suzuki Akan Siksa Alex Rins pada MotoGP Tahun Depan)
“Setelah jajal 3 macam diamater pipa, hasil terbaik didapat ketika pakai pipa berdiameter dalam 1 ¼ inci (38 mm).
Sementara pada titip pertemuan 2 header, gue kombinasi dengan pipa berdiameter dalam 50 mm,” jelas Hardy.
Selain itu, lanjutnya, perancangan konstruksi saluran gas buang tersebut dibuat minim tekukan ekstrem.
Sasarannya tak lain untuk meminimalkan hambatan pada aliran gas buang.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR