MOTOR Plus-online.com - Beragam cara dilakukan pemilik motor untuk mendongkrak stamina motor.
Bukan cairan pengkat power motor yang biasa didapat dibengkel resmi.
Tapi kapur barus yang biasa dipakai buat pengharum pakaian.
Bener enggak sih, kapur bisa menaikkan angka oktan jika dicampur dengan bensin.
(BACA JUGA: Ditolak MK Sebagai Transportasi Umum, Driver Ojek Online Ramai-ramai Komentar Begini...)
Hal itu diyakini dapat membuat performa mesin menjadi lebih baik.
"Kapur barus memang dulu digunakan sebagai aditif untuk menaikkan oktan bahan bakar jenis gasoline, yang beroktan rendah," ucap Cecep Rusdi, yang menjabat IH Assessor Environmental Division di salah satu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta.
"Untuk sekarang, teknologi motor sudah berkembang pesat, maka dari itu penggunaan kapur barus untuk menaikkan oktan harus ditinggalkan," lanjutnya.
Sebagai informasi, kapur barus memiliki kandungan naphthalene yang memiliki oktan 90.
(BACA JUGA: Memilukan... Begini Pengakuan Istri Penumpang Ojek Online yang Tewas Terlindas Bus di Bogor)
Dengan kata lain, kapur barus yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium.
Untuk itu, jika bensin memiliki oktan lebih dari 90, kapur barus tidak akan memberikan manfaat yang besar.
Jika motor dianjurkan menggunakan bensin beroktan di atas 90, hal tersebut harus dipenuhi.
Jika dipaksakan dengan oktan yang lebih rendah lalu dicampur kapur barus, hal itu tidak akan berpengaruh.
(BACA JUGA: Terungkap... Penumpang Ojek Online yang Terlindas Bus di Bogor Seorang Dokter yang Hendak Praktek)
Penyebabnya adalah kandungan naphthalene tidak terbakar sempurna.
Meski kandungan naphthalene bisa terbakar dalam ruang bakar, kadar HC sering muncul saat pengujian emisi.
Di luar negeri pun penggunaan naphthalene sudah dilarang.
Hal itu karena naphthalene memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia.
(BACA JUGA: Ini Win-win Solution Pihak Polisi Buat Yang Gagal Ujian Praktik SIM)
“Dari dokumen Agency of Toxic Sibstaces and Disease Registry, kapur barus bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kanker," kata Cecep Rusdi yang berkantor di Jalan Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur.
"Itu bila sering diserap oleh tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan dapat melalui plassenta," sambungnya.
"Bahaya juga buat kaum hawa yang lagi mengandung, bisa menyebabkan keracunan fatal pada janin dan bayi,” jelas Cecep.
Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic.
(BACA JUGA: Ngilu Banget, Video Detik-detik Jorge Lorenzo Jatuh Saat Kecepataan 241 km/jam di MotoGP Belanda)
Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak.
Ternyata bahaya nih sob, mending pakai yang bagus dan aman-aman aja yah.
Lagian, kalau sudah menggunakan bahan bakar dengan oktan diatas 90 enggak bakal ngefek lagi nih kapur barus bro.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR