(BACA JUGA : Membahas Soal Masa Depannya di MotoGP, Surat Dani Pedrosa Justru Dibocorkan ke Publik)
"Dan seandainya ada perlawanan (dari pelaku begal dan jambret) perintah Bapak Kapolda kami lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak), ini enggak bisa ditawar-tawar," ujar Argo.
Aksi penjambretan belakangan marak terjadi di Jakarta.
Pada Senin (18/6/2018), Polda Metro Jaya menerima empat laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan Sudirman hingga Tosari.
Kasus serupa menimpa Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Minggu (24/6/2018).
(BACA JUGA : Jadi Rekan Setim Musim Depan, Marquez Blakblakan Soal Doa Jeleknya ke Lorenzo)
Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan satu pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya.
Dari penangkapan kedua pelaku polisi menemukan adanya sindikat jambret di Jakarta bernama "Jambret Tenda Oranye".
Kemudian, pada hari Sabtu (30/6/2018), seorang pria bernama Robertus Soutwell Bougie Hartono di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, menjadi korban pembegalan.
Beruntung polisi telah menangkap pelakunya.
Teranyar pada Minggu (1/7/2018), seorang wanita berinisial W (37) meninggal dunia akibat mempertahankan barangnya dalam aksi penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai Malam Ini 1.000 Polisi Diterjunkan untuk Basmi Jambret dan Begal di Ibu Kota",
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR