Busi panas kurang cocok bila bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi sehingga lebih cocok bila dipakai untuk mesin yang masih standar.
Lalu beralih ke busi dingin yang mudah melepas panas dan mudah jadi dingin.
Busi tipe ini tak tepat bila bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah sehingga lebih cocok dipakai untuk mesin yang sudah di-upgrade.
Jika mesin sudah dioprek, menggunakan busi panas mesin akan semakin cepat panas alias overheat dan bikin performa malah jadi turun.
(BACA JUGA: Lumayan Mahal, Segini Biaya Ganti Remote Keyless yang Hilang)
Sebaliknya kalau sobat menggunakan busi dingin tapi mesin masih standar, motor akan sulit dihidupkan!
Lalu bagaimana membedakan busi panas dan busi dingin?
Jangan tertipu kalau busi racing selalu busi dingin, menentukan busi panas dan busi dingin bisa dilihat dari kode businya.
Untuk busi merek NGK, semakin besar angkanya berarti businya makin dingin alias cepat melepas panas.
(BACA JUGA: Melihat Dani Pedrosa Semakin Terpuruk, Marc Marquez Akhirnya Buka Suara)
Ambil contoh NGK CR6HSA speknya lebih panas daripada NGK CR8HSA.
Sama juga dengan merek busi Denso, tinggal lihat saja semakin tinggi angkanya berarti lebih dingin.
Contohnya, busi Denso U20FSR-U lebih panas dibandingkan Denso U24FSR-U.
Sekarang sudah ngerti kan bedanya? Kasih tahu deh ke temen kamu yang masih suka salah paham!
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR