Jempolan.. Mahasiswa Bikin Helm Anti Ngantuk yang Dilengkapi Sensor Otak

Mohammad Nurul Hidayah - Jumat, 6 Juli 2018 | 19:28 WIB
Tribun Jatim
Mahasiswa Universitas Jember ciptakan helm pengusir ngantuk

MOTOR Plus-online.com - Rasa mengantuk menjadi musuh para pengendara termasuk pengendara motor.

Buat kalian yang sering mengalami masalah itu, sebentar lagi bakal tenang.

Pasalnya, Kukuh Priambodo mahasiswa jurusan teknik elektro Universitas Jember bersama dengan kedua rekannya mendapat ide untuk berinovasi.

Mereka menciptakan alat bernama Hepinar (Helm Pintar), Inovasi helm keselamatan dilengkapi deteksi kelelahan untuk mengurangi kecelakaan berlalu lintas akibat mengantuk.

(BACA JUGA : Nah Lho Beda Lagi.. Sekarang Pedrosa Dikabarkan Beralih ke Balap Formula)

"Ini namanya Hepinar sebuah helm yang kami ciptakan berdasarkan pengalaman pribadi saat mengantuk ketika berkendara, alat ini juga diharapkan mengurangi angka kecelakaan di jalan," ujar Kukuh, ditemui di gedung Rektorat Universitas Jember, Kampus Tegal Boto, Jumat (6/7/2018).

Cara kerja alat Hepinar ini adalah mendeteksi indikasi ngantuk pada pengendara melalui sensor yang berada pada helm.

Diantaranya ada sensor otak dan sensor nadi dan terintegrasi pada throttle (gas).

Jika terindikasi ngantuk sensor akan bekerja dan gas akan otomatis turun serta lampu sein akan menyala ke arah kiri.

(BACA JUGA : Mantap.. Mulai 2 Juli Lalu Honda Sudah Tanamkan Sistem Anti Maling di Produknya)

"Untuk cara kerjanya alat ini punya sensor di helm yang ada sensor otak dan sensor nadi, nah ketika pengendara ngantuk, sensor otomatis akan bekerja dan gas nantinya kaburator akan berkurang sehingga motor akan pelan dan lampu sein akan menyala, dan ketika mengenakan helm akan ada bunyi getar dan itu lansung menyadarkan kita pengendara," jelas Kukuh sambil mengoperasikan alat.

Saat ini Hepinar masih pada jenis prototype alias masih pada tahap perancangan dan pengujian untuk disempurnakan kemudian hari.

Kukuh Priambodo patut berbangga, karena karyanya masuk nominasi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Kemenristekdikti. Total biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan Hepinar menyedot dana sekitar Rp 4 juta.

"Ini alat masih prototype artinya masih perlu dikembangkan dan diuji rencananya akan kami sudah menghadap ke bagian kemahasiswaan untuk uji di sepeda motor, sembari nunggu monev (monitoring dan evaluasi) dari dikti," tambahnya.

(BACA JUGA : Enggak Nyangka, Ternyata Harga Vespa Sprint Carbon di Indonesia Lebih Murah Dari Thailand)

Sumardi selaku dosen jurusan teknik elektro, yang sekaligus menjadi pembimbing pada karya mahasiswa ini mengapresiasi ide cemerlang dari mahasiswanya.

Nantinya ia akan berkomunikasi dengan kepolisian mengenai operasional alat ini.

"Saya apresiasi ide dari mahasiswa soal Hepinar ini, masih prototype nantinya kita juga koordinasi dengan kepolisian bagian lalu lintas biar alat ini semakin baik kedepannya," tutur Sumardi.

Sumardi menambahkan, Hepinar rencananya akan diikutkan ke event internasional di Macau, China.

"Rencananya mudah-mudahan jika terealiasi kita ikut event di Macau, alat ini udah dijurnalkan dan semoga dengan ikut event internasional dapat memberi masukan terhadap alat ini kedepan," tegas Sumardi.



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular