"Makanya kami bikin arm relay dan conroad yang lebih besar dimensinya dari standar, jadinya saat dipakai jalan atau boncengan enggak ambles," tambahnya.
Vakum Karburator
Untuk urusan pengabutan bahan bakar, Yamaha Scorpio masih dibekali karburator dengan karet vakum.
Berbeda dengan yang jenis skep, ternyata karburator vakum rentan jebol.
(BACA JUGA: Dari Gaya Trail, Yamaha Scorpio Transpormasi Jadi Flat Track Sangar)
Jadinya tarikan Yamaha Scorpio terasa lemot.
"Palingan karet vakumnya yang bocor," ujar Benny.
Meski cuma karet vakum harganya cukup lumayan.
"Karet vakum orinya itu Rp 700 ribu, sedangkan karburator satu set Rp 1,3 juta," tambahnya.
Solusinya, bisa pakai karburator aftermarket untuk Yamaha Scorpio.
"Alternatif yang murah dan bagus ya ganti karburator PE28," tambahnya.
Kopling
Selanjutnya, penyakit yang harus diperhatikan adalah kopling.
Ciri-cirinya saat dibetot, Yamaha Scorpio bukannya ngacir tapi hanya suara raungan mesin.
(BACA JUGA: Tinggalkan Cara Lama! Begini Menutup Lubang Kabel Rpm Yamaha Scorpio Terbaru)
"Koplingnya cepat lemas dan lemot saat ditarik, solusinya pilih oli yang punya kemampuan melepas panas yang baik," tambahnya.
Overheat
Meski enggak semua terjadi di Yamaha Scorpio, tapi penyakit overheat atau panas berlebih di mesin patut diwaspadai.
Konstruksi mesin Yamaha Scorpio yang jadi penyebabnya.
"Bayangkan saja, mesin Yamaha Scorpio yang gede, sehernya 70 tapi enggak ada sistem pendinginan yang mumpuni kayak radiator atau oil cooler," ungkap Benny Ilham.
"Kalau salah pilih oli bisa bahaya, overheat bisa," pungkasnya.
Nah, itulah beberapa penyakit motor yang kerap terjadi di Yamaha Scorpio.
Buat kamu yang berniat meminang si 'kalajengkin' lebih teliti lagi ya.
KOMENTAR