(BACA JUGA : Tabrak Pacar Hingga Meninggal, Wanita Cantik Ini Ditetapkan Sebagai Tersangka)
“Maksimal sampai jarak tempuh 10.000 km. Tergantung anjuran pabriknya. Karena ketika sudah melewati usia pakai segitu, kinerja busi mulai menurun, meski busi terlihat masih memercik api,” ujar Doddy pada EM-Plus beberapa waktu lalu.
Efeknya, “Performa mesin akan menurun karena percikan apinya tidak maksimal lagi, akibat dari akumulasi karbon di busi dan terkikisnya elektroda,” ucap Sriyono.
Baik ucapan Doddy dan Sriyono, sudah EM-Plus buktikan juga.
Malah pembuktiannya pakai busi berbahan iridium yang lebih tahan panas.
(BACA JUGA : Awas.. Tempat Seperti Ini Bikin Kunci Keyless Nge-Jam, Mesin Mati dan Setang Tetap Terkunci!)
Pada usia pakai memasuki jarak tempuh 20 ribu km, percikan api di busi yang diuji pakai alat khusus milik Ultraspeed Racing, kemampuan membakar kertas HVS, jauh lebih lama ketimbang busi baru.
Itu menandakan daya rambat panasnya mulai berkurang.
Sehingga sudah pasti membuat kemampuannya membakar campuran gas jadi kurang optimal.
Sekarang ngerti kan, kenapa harus ganti busi?
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR