Busi Platinum Lebih Baik Dari Busi Standar, Mitos Atau Fakta?

Arseen - Kamis, 26 Juli 2018 | 15:34 WIB
Ruslan
Ilustrasi busi motor

MOTOR Plus-online.com - Bicara soal busi berelektroda platinum, bikers jadi kasak-kusuk.

Katanya, busi platinum itu bisa bikin mesin meriang alias panas.

Ada lagi disebut, busi yang lebih mahal dari busi standar itu cepat mati.

Toh, ada yang ngaku sebaliknya. Sejatinya, kayak apa sih busi platinum itu?

Katanya sifat busi platinum beda dengan busi standar bawaan motor yang berbahan nikel (tembaga).

(BACA JUGA: Presiden Jokowi Terpersona Motor Scrambler Busi Kiri Milik Soul Land)

Spek platinum di atas nikel (tembaga) atau emas.

Tapi, platinum di bawah iridium. Penghantar listrik dan tahan panas terbaik adalah iridium digabung platinum.

Elektroda busi platinum lebih runcing dari busi nikel.

Platinumnya cuma di ujung elektroda, diameternya 0,6,8 milimeter. Sisanya, tetap nikel.

Sifat platinum yang lebih tahan panas dari nikel bikin busi berelektroda platinum punya plus.

(BACA JUGA: Apa Bedanya Busi Panas dan Dingin? Efek ke Mesinnya Apa?)

Cocok buat motor kompresi tinggi, kayak dibore up. Atau, motor yang biasa dipakai jalan jauh seperti turing dan suka main rpm tinggi.

Sayangnya, keuntungan ini bisa jadi bumerang jika pemakaian motor tak sesuai sifat platinum.

Misalnya, motor dengan kompresi rendah, atau motor yang pemakaiannya di dalam kota saja.

Pokoknya tak cocok untuk motor pemakaiannya standar.

Karena platinum yang lebih tahan panas dari nikel, busi platinum masuk kategori busi dingin.

(BACA JUGA: Simak... Langsung Cek Komponen Ini, Kalau Busi Sering Mati)

Artinya, dipakai di mesin berkarakter panas, rpm tinggi, kompresi pun tinggi.

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi busi platinum
Spek ini sudah diterapkan di motor modern, dengan kompresi di atas 10 : 1.

Dari semua kondisi itu busi platinum mestinya bisa mendongkrak power motor.

Sebab hantaran pengapian dari koil membaik. Lentikan apinya pun lebih sempurna. Akhirnya, pembakaran bensin di ruang bakar lebih sempurna.

Tapi, jika kondisi mesin yang disyaratkan demi pake busi platinum tak terpenuhi, hasilnya bisa sebaliknya.

(BACA JUGA: Hasil Tes Celah Busi, Tebak Lebih Bagus Rapat Atau Renggang?)

Misal, Mesin kompresi rendah, muntir gas di rpm rendah, malah bikin ujung elektroda diselimuti kerak sisa pembakaran.

Makanya mesin bisa panas, tenaga loyo, atau sampai mati.

Jika elektroda busi platinum sudah berkerak, problem kian besar jika salah merawat.

Padahal, usia busi platinum bisa sampe 30.000 kilometer.

Sebab, ujung elektroda platinum haram disikat kawat atau diampelas.

Platinumnya bisa hilang dan busi mati sama sekali. Cukup dicuci atau disemprot cairan pembersih mesin atau karburator, lalu ujungnya diusap kain bersih.

Nah, kalau sudah begini, harusnya tidak ada lagi yang bilang busi platinum lebih jelek dari busi nikel.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular