(BACA JUGA: Jangan Takut, Pelanggar Aturan Ganjil Genap Enggak Akan Ditilang Polisi, Ini Alasannya)
"Mungkin karena kami membuka segmen baru di harga Rp 30 jutaan, jadi peminatnya cukup baik," ujar Deputy Head Sales and Promotion Department KMI Michael Candra Tanadhi beberapa waktu lalu.
Sedangkan Yamaha sepertinya lagi adem-adem saja.
Padahal produk lawasnya yakni RX-King banyak peminatnya dan diburu orang.
Namun, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tak mau menjadikan tren sebagai acuan untuk memproduksi kembali RX-King.
(BACA JUGA: Jarang yang Tahu... Identik dengan Warna Sial, Kenapa Kawasaki Pilih Hijau Sebagai Ciri Khas?)
General Manager Marketing YIMM Eddy Ang mengatakan kalau peraturan terkait emisi gas buang kini sudah berubah.
Itulah yang menjadi penghambat bagi pabrikan untuk memproduksi ulang motor lawasnya.
Menurut Eddy, motor-motor lawas Yamaha hampir seluruhnya bermesin 2-tak. Karbon pada emisi gas buang mesin 2-tak dianggap tidak memenuhi acuan EURO III.
"Secara pabrikan rasanya sulit (memproduksi ulang) karena regulasi emisi sudah berubah".
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR