Ironisnya, pelecehan tersebut terjadi dua kali pada hari yang berbeda hingga N pun sampai hafal ciri-ciri pelaku.
(BACA JUGA: Mat Rempit, Ajang Balap Liar di Malaysia, Simak Video Gak Ada Obatnya..)
N pun sudah melapor ke Kepolisian Sektor Tanon, Sragen, sebanyak dua kali.
Namun polisi pun tak dapat berbuat banyak karena minimnya informasi yang diberikan oleh N, pasalnya pelaku melancarkan aksinya cukup cepat lalu kabur.
Kemudian pada suatu malam, N meminta suaminya agar esok hari diantar menggunakan mobil karena ia merasa trauma.
Saat diantar itulah N dan suami bertemu pelaku di jalan.
N meminta sang suami untuk melaju mendekati pelaku, lalu mengejarnya sambil merekam.
Pelaku berhasil kabur usai berbelok ke sebuah gang, namun N sudah mengantongi cukup bukti video ciri-ciri pelaku.
Saat melakukan aksinya, pelaku mengendarai motor Yamaha RX King berpelat B 5449 XZ, mengenakan helm putih dan jaket tosca.
(BACA JUGA: Viral.. Sudah Bantu Pemotor Lompati Separator Busway, Nasib Pria Ini Malah Apes)
N kemudian mengunggah video tersebut ke Facebook, yang mana videonya menjadi viral dan menjadi bahan untuk polisi meringkus pelaku.
Pada Rabu (8/8/2018), N dihubungi oleh pihak Polsek Tanon bahwa tersangka pelaku pelecehan telah ditangkap.
N Diminta datang ke Polsek Tanon untuk dipertemukan dengan terduga pelaku dan melakukan konfirmasi.
Ternyata memang benar, pria yang diciduk polisi adalah pelaku yang telah melecehkan N di jalan.
Pelaku adalah pria berinisial E (35) yang juga merupakan warga Kabupaten Sragen.
Pelaku mengakui segala perbuatannya di depan N beserta suami dan petugas Polsek Tanon.
(BACA JUGA: Terbukti Ampuh, Gara-gara Keyless Motor Ini Gagal Digondol Maling )
Bahkan turut hadir pula ibu pelaku yang juga meminta kelonggaran hati N untuk dapat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Dalam kesempatan itu, pelaku mengakui seluruh perbuatannya dan meminta maaf.
Pelaku juga berjanji tak akan mengulangi lagi perbuatannya, bahkan siap untuk dipotong kedua tangannya apabila ketahuan masih berulah.
Selanjutnya, baik keluarga korban maupun pelaku yang dimediasi polisi sepakat untuk memilih damai, tanpa ada langkah hukum yang ditempuh.
N juga mengimbau pada para wanita agar berhati-hati dan selalu waspada.
"Untuk perempuan mana-pun apapun ketidak nyamanan yang kita alami JANGAN MALU, JANGAN TAKUT UNTUK SPEAK-UP (Teriak, cerita, lapor, dan semacamnya) karena bisa saja suara kita tidak hanya akan menyelamatkan diri kita sendiri tapi juga menyelamatkan oranglain agar kejahatan tersebut tidak berlarut-larut dan meluas," tulis N.
KOMENTAR