MOTOR Plus-online.com - Beberapa motor jenis sport sudah dilengkapi dengan lampu dim.
Itu tuh, fitur yang membuat lampu kendaraan berkedip seperti lampu tembak.
Biasanya orang yang menggunakan lampu ini niatnya untuk memberi peringatan kepada pengendara lain.
Tapi ada pengendara yang justru mengabaikan fungsi dari lampu ini dan menggunakannya semena-mena.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Elektronik, Rossi Pastikan Masalah Yamaha Tidak Selesai Hingga Akhir Musim)
Seperti contohnya, ada pengendara yang mengendarai motor atau mobil, kemudian hendak menyalip sebuah kendaraan yang ada di depannya.
Terburu-buru dan memaksakan mengambil jalur kanan, padahal dari arah yang berlawanan sudah ada kendaraan yang melaju sangat dekat.
Tapi si pengendara tetap ngotot melaju dan malah menyalakan lampu dim berkali-kali yang meyilaukan pengendara di depan.
Lalu contoh lainnya, ketika Anda sedang hendak meyalip sebuah kendaraan.
(BACA JUGA: Kok Bisa? Banderol Yamaha Aerox Livery Yamaha MotoGP Lebih Murah dari Tipe R-Version Biasa)
Bukannya mengaktifkan lampu sein, eh malah memainkan lampu dim.
Terus pertanyaannya, apakah semua itu sudah tepat?
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu menilai, lampu tembak sebaiknya digunakan saat jalanan sepi dan minim penerangan saja.
Dengan catatan, harus dimatikan saat ada kendaraan lain dari arah berlawanan.
(BACA JUGA: Analisa Hasil Balap MotoGP Austria, Jorge Lorenzo Banyak Ditolong!)
"High beam digunakan untuk menarik perhatian pengguna jalan lain agar mengetahui keberadaan kita," kata Jusri beberapa waktu lalu dikutip dari Kompas.com.
"Tapi begitu kendaraan lain di depan dan mendekat, high beam harus diturunkan ke low beam," lanjutnya.
Jusri pun juga tak menganjurkan untuk menggunakan lampu dim saat menyalip.
Alangkah baiknya jika menggunakan lampu sein.
Kecuali untuk memperingatkan apabila pergerakan kendaraan di depan cenderung membahayakan, baru tepat dinyalakan.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR