(BACA JUGA: Salut.. Bikin Kakinya Diamputasi, M Fadli Malah Kasihan dengan Pembalap yang Menabraknya)
"Jelas bahwa kami salah. Kami meremehkan pentingnya elektronik baru.
Kami telah mengambil jalan yang salah dan kami harus memperbaikinya," kata Lin Jarvis dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Namun Rossi juga mengatakan selain komponen elektronik, motor ini baik-baik saja, menyenangkan untuk dikendarai.
Namun kami kehilangan sesuatu untuk menang dan kami di sini untuk menang," lanjutnya.
(BACA JUGA: Kisruh Tim Yamaha Berlanjut, Valentino Rossi Sebut Maverick Vinales Enggak Berpengalaman)
Pada sisi lain, kemenangan terakhir yang diperoleh Yamaha terjadi pada balapan di Sirkuit Assen, Belanda, saat MotoGP 2017.
Puasa dalam 21 balapan menjadi yang terburuk bagi pabrikan Iwata sejak tahun 1998.
"Saya tidak berpikir Yamaha belum mengerti situasinya.
Kami salah, kami harus memperbaiki dan berinvestasi lebih banyak di masa depan dalam aspek-aspek penting dari mesin," tutur Lin Jarvis lagi.
Source | : | bolasport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR