Ternyata keuntungan dari mesin screamer itu menjadi masalah saat MotoGP menggunakan ECU tunggal karena sistem ECU ini tidak sebaik buatan pabrikan masing-masing.
Masalah yang muncul motor jadi terlalu liar dan banyak slide yang terjadi pada roda belakang saat berakselerasi.
Makanya, Honda sendiri rela mengubah mesinnya dari screamer ke big bang untuk mengatasi masalah itu ke tunggangan Marc Marquez.
Sistem pengapian big bang yang agak renggang dibandingkan screamer memberikan jeda tenaga mesin yang terkirim ke roda.
Dengan begitu, ban memiliki sedikit waktu untuk mencengkram sebelum menerima daya lagi yang dikirimkan oleh mesin.
Makanya, feeling pembalap ke motor akan lebih baik dan motor terasa lebih mudah dikendalikan.
Meski sama-sama menggunakan mesin tipe big bang, enggak bisa dibilang juga kalau karakter mesin antara pabrikan akan sama.
Nyatanya setiap pabrikan juga mengatur sendiri momentum pengapiannya sendiri yang sesuai dengan mesin yang mereka kembangkan masing-masing.
Dengan mesin yang tidak terlalu liar, otomatis kerja sistem elektronik yang tidak secanggih dulu ini bisa jauh terbantu.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR