Apa Sih Bedanya Mesin Screamer dan Big Bang di MotoGP?

Mohammad Nurul Hidayah - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 11:29 WIB
wikipedia
Mesin Yamaha YZR-M1

Ternyata keuntungan dari mesin screamer itu menjadi masalah saat MotoGP menggunakan ECU tunggal karena sistem ECU ini tidak sebaik buatan pabrikan masing-masing.

Masalah yang muncul motor jadi terlalu liar dan banyak slide yang terjadi pada roda belakang saat berakselerasi.

Makanya, Honda sendiri rela mengubah mesinnya dari screamer ke big bang untuk mengatasi masalah itu ke tunggangan Marc Marquez.

Sistem pengapian big bang yang agak renggang dibandingkan screamer memberikan jeda tenaga mesin yang terkirim ke roda.

(BACA JUGA : 7 Fakta Penting Soal Kasus Anggota TNI Tendang Wanita Penjaga SPBU)

Dengan begitu, ban memiliki sedikit waktu untuk mencengkram sebelum menerima daya lagi yang dikirimkan oleh mesin.

Makanya, feeling pembalap ke motor akan lebih baik dan motor terasa lebih mudah dikendalikan.

Meski sama-sama menggunakan mesin tipe big bang, enggak bisa dibilang juga kalau karakter mesin antara pabrikan akan sama.

Nyatanya setiap pabrikan juga mengatur sendiri momentum pengapiannya sendiri yang sesuai dengan mesin yang mereka kembangkan masing-masing.

Dengan mesin yang tidak terlalu liar, otomatis kerja sistem elektronik yang tidak secanggih dulu ini bisa jauh terbantu.



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular