Saat itu Rossi sedang dalam tekanan tinggi karena baru pindah dari Honda yang telah membawanya jadi juara MotoGP.
"Dia turun dari motor Yamaha, lalu melihatku dan berkata, 'kita bisa melakukannya'," kata Uccio.
Saat itu mekanik Jepang sampai penasaran apa yang dirasakan Rossi dengan mesin YZR-M1 baru itu.
(BACA JUGA: Insiden di Lap Pertama F1 Italia, Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton Saling Serang)
Nyatanya, Rossi meraih empat titel MotoGP setelah itu sebelum akhirnya pindah ke Ducati.
Setelah dua tahun jadi pesakitan di Ducati, Rossi kembali ke Yamaha.
Menurut Uccio, kembalinya Rossi ke Yamaha sangat berat.
"Kembali ke Yamaha adalah momen yang luar biasa bagi seseorang, tidak mudah dari segi atletik," ungkap Uccio.
"Jika kau kembali pakai motor bagus setelah sebelumnya pakai motor yang lemah, kau harus adaptasi lagi, jika kau mau bertarung di atas kau tidak akan segera mendapatkannya, tapi aku tak pernah ragu dia bisa menang lagi," jelas Uccio.
Sebagai sahabat, Uccio sangat sayang kepada Rossi.
(BACA JUGA: Baru Lap Pertama F1 Italia, Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton Langsung Crash)
Hampir seluruh hidupnya berasal dari pengaruh Rossi, dan sebaliknya Uccio juga mau lakukan apapun untuk sahabatnya itu.
Sebagai rekan, Uccio menilai Rossi adalah sosok luar biasa.
"Dia tahu situasinya sampai detail-detail kecil, siapa yang berbohong kepadanya, siapa yang melindunginya, siapa pembalap yang memakai ban keras atau lunak," lanjutnya.
"Valentino adalah seorang jenius, bahkan jika harus berurusan dalam hal-hal sepele," tuntas Uccio.
KOMENTAR