"Sebenarnya sih kalau di lokal sama dunia tidak beda jauh, sudah dari awal di Yamaha Racing Indonesia itu diajarkan seperti telemetri, gimana setting yang benar, sama adaptasi yang cepat. Jadi enggak terlalu kaget," ucap pembalap yang juga mahasiswa jurusan Hukum salah satu univeritas di Yogyakarta ini.
(BACA JUGA: Dosen Tekhnik Mesin Unsuri Surabaya Kumpulin Mahasiswa KKN, Ada Apa Nih?)
Perbedaanya ada sedikit bahasa teknis yang agak berbeda.
"Setiap mekanik kan punya bahasa teknis sendiri-sendiri kan bagaimana ngejelasinnya," lanjutnya.
Galang Hendra merupakan binaan Yamaha Indonesia Motor Mfg sejak balap di MotorPrix.
Saat ini pembalap berusia 19 tahun itu berada di tim Biblion Yamaha Motoxracing dengan motor YZF-R3.
(BACA JUGA: Indonesia Kapan Dapat Jatah Honda CB150 Exmotion? Thailand dan Vietnam Sudah..)
Sempat tidak diperhitungkan pembalap dunia yang lain di balap dunia WSSP 300, namun pas WSSP 300 Jerez dari FP1 sampai FP4, baru deh Galang Hendra bikin pembalap luar negeri melek.
Tidak hanya itu, dia juga sukses membuat kejutan dengan jadi Juara Dunia WSSP 300 di seri Jerez, Spanyol.
Tahun ini di WSSP 300 Galang Hendra merangsek ke posisi empat klasemen pembalap.
"Serius atau enggak nih balapan? Kesan mereka begitu. Seri sebelumnya di Portimao (Portugal, red) pembalap luar negeri melihat saya biasa saja. Bisa dibilang enggak dianggap," kata Galang Hendra lagi.
"Pas saya ikutin pembalap luar negeri untuk tahun racing line-nya mereka menghindar. Saya kan baru pertama balap di Jerez saat itu," ucap pembalap asal Yogyakarta ini.
"Sekarang kalau saya lagi cek trek habis latihan resmi, pembalap luar negeri tanya ke saya," tutupnya.
KOMENTAR