(BACA JUGA: Mengejutkan, Wacana Ganjil-Genap Buat Motor Semakin Kencang, Pemotor Jangan Sampai Salah Jalan)
Namun yang paling utama harus diketahui, ternyata haram hukumnya untuk melakukan modifikasi mesin pada motor yang akan digunakan untuk freestyle.
Umumnya pelaku freestyle hanya melakukan modifikasi ringan untuk penyesuaian berkendara, namun jarang sampai ada yang melakukan bore up untuk mengejar tenaga atau torsi yang lebih besar.
"Mungkin masih banyak yang beranggapan kalau motor yang kita gunakan itu sudah di oprek mesinnya, padahal justru tidak.
Kita pilih pertahankan mesin orsinil pabrikan karena lebih kuat, freestyle itu bukan hanya mengandalkan power tapi lebih penting lagi durabilitas dari mesin," papar Reza.
(BACA JUGA: Jelang MotoGP San Marino, Tepat Setahun Lalu Valentino Rossi Alami Kejadian Tragis)
Untuk meningkatakan tenaga motor, menurut Reza biasanya lebih bermain ke perangkat tambahan seperti knalpot aftermarket dan ubahan lain menyesuaikan kebutuhan.
Dalam beberapa kasus memang ada ubahan yang cukup ekstrim di sektor mesin, tapi itu juga bukan bertujuan untuk meningkatkan tenaga.
"Sekarang biasa pakai Triumph Street Triple, kondisi mesin standar, tapi kendalanya saya harus ubah sistem pendinginan dengan yang lebih besar.
Jadi karena motor ini impor Inggris, pendingnya itu kecil, saat di Indonesia kan suhunya lebih panas, apalagi digunakan untuk freestyle jadi mau tidak mau saya ganti," kata Reza.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR