Dua Teknologi Canggih di Motor MotoGP Ini Penting Banget Selain Seamless Gearbox

Arseen - Sabtu, 15 September 2018 | 07:35 WIB
MotoGP
MotoGP San Marino

(BACA JUGA: Gokil! Suzuki Hayabusa Bertenaga Uap Coba Pecahkan Rekor Dunia, Hasilnya?)

Engine braking map akan aktif saat sensor mendeteksi gas sudah dilepaskan, ECU akan langsung menyesuaikan mapping.

Tapi tak sesederhana itu, karena penyesuaian mapping ini juga memperhitungkan data dari tekanan ban belakang, suspensi, dan kemiringan motor.

Setelah pembalap menarik gas, mapping ini mati, dan dilanjutkan oleh kinerja ECU kedua, 

Yaitu anti-jerk system.

Teknologi anti-jerk yang berkaitan dengan ECU ini jika dibahasakan menjadi anti-hentakan.

(BACA JUGA: Efeknya Bahaya Banget, Begini Kalau Oli Motor Kena Dampak Fuel Dilution)

Ketika pembalap menarik throttle lagi setelah melambat, sprockets atau gir rantai perlu diaktifkan kembali untuk mendorong motor maju setelah sesaat tidak mendapatkan tenaga dari mesin.

Sedangkan rantai dan sistem transmisi tidak sepenuhnya kaku, melainkan sedikit fleksibel.

Nah, di saat itu terjadi entakan, terutama semakin terlihat karena torsi motor MotoGP yang sangat besar.

Saat pembalap memulai akselerasi, sensor yang terkait dengan sistem anti-jerk ini melihat tiga hal.

Yakni, seberapa banyak gas yang digunakan pembalap, kecepatan dari putaran ban belakang, dan juga performa mesin.

Jika mendadak terdeteksi lonjakan yang mungkin menimbulkan hentakan, sistem otomatis menyesuaikan torsi hingga tingkat tertentu, bahkan terkadang hingga 100%.

Dua hal ini membuat perpindahan gir saat berada di tikungan semakin mulus lagi.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular