MOTOR Plus-online.com - Sejak hadir di Indonesia, ojek online mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Khususnya para pekerja yang menginginkan waktu tempuh lebih cepat dibanding angkot.
Tapi seiring berjalannya waktu, driver ojol yang terus membengkak jumlahnya dikeluhkan warga.
Apalagi kalau bukan mangkal dan mencari penumpang sembarangan.
(BACA JUGA: Usai Superpole 2, Galang Hendra Akan Start dari Posisi ke-15 WSSP300 Portugal)
Imbasnya kemacetan terjadi okasi tertentu, semisal halte bus, stasiun kereta api atau pusat perbelanjaan, kendaraan di jalan tersendat.
"Beberapa hari lalu dari Pejompongan menuju Pos Pengumben, dari arah Wanabhakti sudah macet," keluh Intan, yang tinggal di Kembangan, Jakarta Barat.
Ternyata ojol mangkal di bawah jembatan dekat stasiun kereta api Palmerah, selepas itu jalanan kembali lancar.
Keluhan yang dialami Intan ini, juga dialami oleh masyarakat pengguna jalan lainnya.
(BACA JUGA: Masih Jadi Buruan Yamaha F1ZR Lagi Naik Daun, Harga Salah Satu Komponennya Bikin Melongo)
Berbagai alasan dikemukakan pengendara ojol.
Imam misalnya, Ia mengatakan, memilih memarkirkan kendaraan di trotoar karena tak ingin membuang biaya parkir.
Selain itu, parkir di trotoar, kata Imam tidak seharian.
Dia dan pengendara ojek lainnya hanya oj parkir sekitar 5 hingga 10 menit untuk sekedar istirahat.
(BACA JUGA: Viral! Video Ambulance Lagi-lagi Terhalang Konvoi Mobil Mewah, Netizen Malah Bully Pemotor)
Problem lain yang kerap dilihat adalah seringnya pengendara ojol yang kerap menggunakan ponsel untuk mencari alamat.
"Konsentrasi pengguna akan terpecah saat menggunakan handphone saat berkendara," jelas Agus Sani, Safety Riding Instructor Wahana Makmur Sejati, Main-Dealer Honda Jakarta-Tangerang.
Terkait ojol yang sering mangkal, pihak pemda DKI Jakarta sudah memberikan solusi berupaya himbauan kepada pengelola gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan menyediakan lokasi penjemputan.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR