MOTOR Plus-online.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, kali ini memiliki pandangan yang sama dengan Valentino Rossi soal Romano Fenati.
Sebelumnya Valentino Rossi mengatakan jika orang-orang terlalu berlebihan membicarakan kasus Romano Fenati.
Pasalnya aksi tak terpuji Fenati terhadap Stefano Manzi lebih digembar-gemborkan daripada kemenangan Andrea Dovizioso di MotoGP San Marino 2018.
Kali ini giliran Marc Marquez yang kembali memberikan komentarnya terhadap Romano Fenati.
(BACA JUGA: Namanya Ikut Terseret Terkait Pemecatan Seorang Pembalap MotoGP, Cal Crutchlow Bilang Begini)
"Saya pikir aksinya kemarin pantas mendapatkan hukuman dan larangan dua balapan tidak cukup," kata Marquez dikutip dari Marca.
Pebalap kelahiran Cervera, Spanyol, itu juga menganggap pemberitaan tentang Romano Fenati berlebihan.
Bahkan Marc Marquez menyebut jika pemberitaan yang dibuat seakan Romano Fenati telah menghilangkan nyawa orang.
"Apa yang saya tidak setuju adalah yang tercipta pada tingkat media.
(BACA JUGA: Supaya Enggak Jadi Polemik, Valentino Rossi Klarifikasi Ocehannya Soal Mesin V4)
Saya melihat berita dan mereka membicatakan tentang itu setiap hari dan itu terlalu berlebihan, sepertinya anak itu harus bunuh diri," ujar Marquez lagi.
"Kita tidak boleh lupa bahwa dia masih muda, dia berusia 22 tahun. Hukuman memang pantas, tetapi tidak semestinya diserang." lanjutnya.
Marquez juga menganggap bahwa mantan murid Valentino Rossi itu pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua.
"Kesempatan kedua akan selalu diberikan kepada semua orang. Kenapa harus pensiun, saya mengerti dia mengatakannya," tutur Marquez.
(BACA JUGA: Solusi Mudah Usir Winshield Yamaha Nmax Kendor, Cukup Modal Rp 40 ribu)
"Saya berharap bahwa di masa depan dia kan menyadari kesalahannya dan dia akan kembali balapan, karena dia adalah pebalap berbakat," lanjutnya.
Kabar terbaru mengatakan jika Federasi Motor Internasional (FIM) menambah hukuman Fenati menjadi larangan enam balapan.
Source | : | bolasport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR