(BACA JUGA: Jadi Bintang Tamu di Kustomfest 2018, Musisi Amerika Bilang Begini)
Sejak kemerdekaan India pada 1947, negara itu telah menjalani lima peperangan, yakni empat kali dengan Pakistan dan sekali melawan China.
Jumlah resmi pasukan yang tewas dalam perang-perang tersebut adalah 10.253 orang.
Hal itu berarti jumlah korban tewas di jalan India per tahun mencapai 15 kali jumlah korban perang sejak 1947.
Menurut Gadkari, sistem lalu lintas di dalam negeri perlu untuk dirombak lantaran dari sisi infrastruktur yang dianggap tak mampu mengimbangi peningkatan volume kendaraan yang ada.
Karenanya, pihaknya akan lebih memprioritaskan pada mengurangi jumlah korban kecelakaan di jalan daripada membangun lebih banyak jalan.
(BACA JUGA: Hebat, Tri Rismaharini Punya Resep Jitu Atasi Kemacetan Parah di Surabaya, Pakai Konsep ITS)
Dari segi ekonomi, kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas di India hampir mencapai 3 persen dari pendapat negara atau hampir mencapai 8,2 miliar dolar (sekitar Rp 124 triliun) per tahun.
Gadkari juga menyebut 30 persen surat izin mengemudi yang beredar di masyarakat adalag palsu dan Badan Pengatur Lalu Lintas telah menjadi sarang praktik suap dan korupsi.
Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah mengumumkan anggaran sebesar 1,65 miliar dolar (sekitar Rp 25 triliun) akan dialokasikan untuk memperbaiki 726 lokasi rawan kecelakaan di seluruh negeri.
KOMENTAR