MOTOR Plus-online.com - Pernah dengar kata idle? Kalau bahasa bengkel biasa disebut langsam.
Biasanya setiap pabrikan motor sudah menentukan idle ideal untuk motor produksi mereka.
Seperti Honda Vario 125 yang memiliki standar idle 1.700-1.800 rpm.
ini lebih tinggi dibanding putaran idle motor bebek yang hanya 1.300-1.400 rpm. Mengapa demikian?
Alasannya karena beban mesin motor matic lebih besar dibanding bebek.
(BACA JUGA: Wah, Ada Paketan Blok Bore Up Buat Honda Vario 150 dan All New PCX, Kapasitas Mesin Melejit!)
Dan, sistem CVT agar bekerja baik membutuhkan putaran mesin lebih tinggi untuk membuat motor berjalan.
Nah, bagaimana bila langsam diset lebih rendah dari anjuran pabrikan?
1. PENGISIAN AKI TIDAK MAKSIMAL
“Kalau seperti Vario 125, ada efek yang didapat jika langsam terlalu rendah. Sistem pengisian terganggu. P
utaran mesin rendah membuat generator untuk menghasilkan tegangan yang dikirim ke sistem pengisian akan kecil pula.
(BACA JUGA: Menyongsong Musim Hujan Yang Akan Datang, Model Ban Ini Yang Paling Afdol Dipakai)
Sementara, kebutuhan daya listrik tetap sama untuk menjalankan mesin dan menyalakan lampu-lampu,” ucap Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (PT AHM).
Bila sudah demikian bisa dipastikan kemampuan aki dalam menerima pengisian juga akan berkurang.
Aki juga akan cepat rusak, karena tidak seimbangnya antara pengisian dengan arus yang dikeluarkan.
2. CVT CEPAT AUS
Selain itu juga, dampak dari idle kecil di bagian CVT.
(BACA JUGA: Biar Enggak Ketipu, Begini Cara Mudah Membedakan Komponen Carbon Asli dengan Carbon Printing)
Bagian yang sering aus atau rusak yakni roller dan plastik slide piece yang berfungsi menerima gaya putaran motor.
Bila part ini mulai aus akan terdengarnya suara berisik di bagian CVT.
Putaran idle yang rendah membuat roller tidak stabil bergerak di dalam jalurnya. Ujung-ujunganya roller cepat peang.
Tarikan mesin yang kurang responsif pun pasti dirasakan.
Karena di kopling ganda untuk tipe motor matic, kampas kopling akan membuka dan menyentuh outer kopling pada 2.700 rpm.
(BACA JUGA: Terlanjur Punya Helm Dengan Visor Standar? Bisa di Bikin Flat Visor Nih Dengan Modal Rp 150 Ribu)
3. OLI MESIN TIDAK BERSIRKULASI
Efek lain akibat langsam terlalu rendah.
“Paling fatal yakni oli mesin yang tidak bersirkulasi sempurna. Pompa oli dengan idle terlalu kecil membuat aliran oli ke kepala silinder akan sedikit juga, friksi di bagian kepala silinder tidak akan semakin tinggi.
Akhirnya durability dari part seperti noken as, pelatuk klep atau shim tappet dan klep akan cepat rusak karena gesekan,” tambah pria murah senyum ini.
Nah, dari penjabaran demikian bahwa putaran idle yang lebih rendah punya efek kurang bagus.
(BACA JUGA: Mau Meningkatkan Kemampuan Mesin Yamaha Lexi 125? Dipaketin Aja Jadi 155 Cc, Nih Caranya..)
Walau memang banyak alasan biker mengecilkan putaran langsam, salah satunya karena menginginkan motor menjadi lebih irit.
Tetapi, sebenarnya hal ini bisa kok dilakukan dengan teknologi ISS (Idling Stop System) yang akan mematikan mesin setelah 3 detik setelah motor berhenti seperti di lampu merah dan selongsong gas dalam keadaan tertutup.
Teknologi Honda di setiap lini produk maticnya ini berguna menekan konsumsi bahan bakar.
Gimana, masih mau mengecilkan putaran idle mesin? Pasti nggak mau bikin rusak mesin kan.
KOMENTAR