(BACA JUGA: Masih Berani Ngebut di Jalan Raya? Siap-siap di Penjara atau Didenda Jutaan Rupiah)
Saat dijajal koil standar pabrik power didapat 14,42 HP dan 10,85 ft.lb.
Sedangkan AFR (Air Fuel Ratio) digasingan awal terlihat masih terlalu kaya.
Penggunaan koil racing, langsung terlihat dari grafik power yang mengalami kenaikan sejak gasingan awal. Di pusingan atas pun lebih dapat.
Hasilnya, power naik 0,26 HP dan torsi melejit naik 0,78 ft.lb.
(BACA JUGA: Mengejutkan, Pengemudi yang Menabrak dan Tewaskan Nicky Hayden Hanya Divonis 1 Tahun Penjara)
Mumpung masih berhubungan dengan listrik, kami mencoba menambahkan kabel busi racing.
Logikanya, bila koil racing ditunjang kabel busi racing, maka penyaluran tegangan listrik lebih optimal dan tidak terkorupsi.
Hasilnya grafik power melonjak tajam menjadi 14,82 HP dan torsi jadi 11,24 ft.lbs.
Lonjakan ini akibat paduan koil racing dan busi racing tadi.
(BACA JUGA: Dampak Kenaikan Harga Pertamax Banyak Yang Beralih Ke Premium, Awas! Bisa Bahaya Tuh..)
Dan anehnya grafik AFR pun ditekan ke angka 1 : 13.
Sepertinya terbakar lebih sempurna.
Artinya, campuran bahan bakar dan udara bisa dibakar secara maksimal.
Makanya lebih irit dan bertenaga.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR