(BACA JUGA: Demi Bisa Berlaga di MotoGP Jepang, Ini yang Dilakukan Jorge Lorenzo)
Namun, seperti yang kita tahu kalau masyarakat sekarang sendiri jarang menggunakan Premium untuk kendaraan pribadi.
Minimal mereka sudah menggunakan bensin jenis Pertalite yang beroktan 90.
Makanya, Pertalite yang sudah punya nilai oktan 90 angka oktannya tidak akan terangkat efektif jika menggunakan kapur barus.
Karena kapur barus sendiri punya nilai oktan yang sama.
(BACA JUGA: Intip Motor-motor Bekas Harley-Davidson, Banyak Pilihan Harganya Bikin Melongo)
Cecep Rusdi juga menjelaskan kalau pencampuran kapur barus dalam bahan bakar bisa berbahaya bagi kesehatan.
Walaupun naphthalene bisa terbakar dalam ruang bakar, namun pada pengujian emisi, kadar HC sering muncul.
Itu membuktikan kalau naphthalene tidak terbakar sempurna.
Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic.
Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR