Ia tak sanggup berkata-kata, selain terus menangis melihat keduanya dimakamkan secara bersamaan.
Sementara sanak saudaranya belum datang, karena mereka perantauan.
Di Dusun Sinar Banten, Syawal bersama keluarga mengontrak. Syawal dari Medan, sementara sang istri dari Rawa Jitu.
Usai proses pemakaman dan saat dirinya sudah sedikit tenang, Tribun mengajaknya berbincang.
Syawal pun menceritakan, dia serasa mendapat firasat sebelum istri dan anaknya meninggal dunia kecelakaan.
Ia mengaku, sekitar pukul 01.00 hingga pukul 03.00 WIB, Minggu, tidak bisa tidur.
"Kebetulan si kecil (Sinta Pane) panas dingin," ungkapnya.
Namun bukannya rewel, Syawal mengaku anaknya minta digendong.
"Si kecil ini minta gendong ke saya, mungkin itu terakhir saya gendong," ungkapnya dengan tatapan kosong dan tak mampu berkata-kata lagi.
Sementara kakak sepupu Syawal, Siregar mengaku, jika Sinta akan berulang tahun bulan April tahun depan.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR