Maka tak heran jika label tersebut memang khusus memproduksi apparel motor.
"Jadi, owner Rown Division dan saya itu 'kan hobi motor. Terus, kita mikir ingin bikin dengan label yang lain dan konsep yang lain."
"Karena hobi motor ya, konsep produk yang kita pakai apparel motor," ucap Adit.
Adit mengaku tak pernah menghitung modal yang dipakai untuk mendirikan label tersebut.
"Kami mendirikan label ini memang hanya untuk hobi, kalau sampai, yah, katakanlah balik modal, itu bonus," ucap dia.
Pemuda asal Solo itu mengaku berkat Jokowi angka penjualan melonjak tajam.
Bahkan, lonjakan peminat tak hanya datang untuk produk jaket yang dipakai orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saat mendirikan Bulls Syndicate memang nggak ngitung modal. Karena dari dulu sudah usaha di bidang fesyen, jadi mau bikin jaket, kaus, atau apa pun itu ya tinggal bikin saja," ucap Adit.
Label Bulls Syndicate seringkali diduga berafiliasi dengan partai politik.
Padahal, label ini sama sekali tak berafiliasi dengan partai politik mana pun.
"Kata Syndicate itu artinya 'kan sindikat, orang-orang sering mengartikannya negatif," tambah Adit.
Selain itu, Adit mengatakan kata "Bulls" yang bermakna banteng dalam bahasa Indonesia seringkali dikaitkan dengan partai politik oleh masyarakat.
"Yang pasti kita enggak ada kaitannya dengan politik dan hal negatif. Kita ingin aja menamainya itu," ucap Adit.
Label Bulls Syndicate, kata Adit, memiliki arti sekumpulan orang berani untuk tampil.
"Hewan banteng itu hewan yang nggak punya rasa takut. Jadi, makna label ini, yah, sekumpulan orang-orang yang berani tampil," tambahnya.
Produk Bull Syndicate ini telah merambah berbagai daerah di Indonesia, dan juga dipasarkan secara online.
KOMENTAR