MOTOR Plus-online.com - Mungkin belum banyak yang tahu, tapi spek knalpot racing untuk balap dan harian itu tidak sama atau berbeda.
Panjangnya knalpot serta besar leher jadi salah satu perbedaannya.
Semua itu diperhitungkan berdasarkan ruang bakar alias mesin yang dipakai.
"Kalau motor matik 200 cc itu biasanya saya berikan ukurna 28 mm," sahut Wawan, pemilik WRC di Depok, Jawa Barat.
Dahsyat! Dimas Ekky Kembali Mengejutkan di Tes Pramusim Moto2 Jerez
Harta Karun Langka, Yamaha RX King 1996 Teronggok Rusak Penuh Debu, Netizen Sedih
"Kemudian untuk belakangannya sampai dengan silencer itu saya kasih ukuran 50 mm. Kalau panjangnya tinggal menyesuaikan dengan motor ke belakang," sahutnya lagi.
Sebab, diameter leher knalpot menyesuaikan dengan ukuran klep dan piston.
"Misalnya mesin dengan diameter seher 54 sampai 58 mm, diameter leher dan saringannya harus besar. Soalnya menyesuaikan dengan klep dan sehernya," ucap pria kelahiran Purbalingga ini.
Ternyata panjang atau pendeknya leher knalpot juga mempengaruhi performa.
Jorge Lorenzo Bungkam Usai Melempem di Tes Pramusim MotoGP, Manajernya Malah Bilang Begini
"Misal kalau buat Drag Race pipa panjang itu enak. Soalnya napas putaran mesin bagian atas juga ikut panjang," ucap Wawan.
"Cocok buat track drag race yang lurus dan panjang," sahutnya lagi.
Sedangkan pipa leher pendek cocok buat yang ingin cari putaran mesin bagian bawah yang instan.
Terakhir soal bahan knalpot balapan yang digunakan.
"Biasanya kalau buat Drag Race kebanyakan pakai plat besi atau Galvanis," pungkas Wawan.
"Beda suara dan performanya dari bahan Stainless Steel," sahutnya lagi.
Meski bobotnya enggak seringan Stainless Steel bahkan Titanium sekalipun.
Lain hal Drag race, motor buat balap Road race sebagian besar justru menggunakan knalpot dengan bahan Stainless Steel.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR