MOTOR Plus-online.com - Di rumah atau di parkiran umum, pemotor sering parkir menggunakan standar samping.
Ternyata keseringan pakai standar samping saat parkir ada efek negatifnya.
Penggunan standar samping terlalu sering dan terlalu lama justru kurang dianjurkan lho.
Alasannya kenapa sih?
Viral, Kontroversi Penilangan Moge Tanpa Pelat Nomor Berlanjut, Polisi Malah Bilang Begini
Sering Kecelakaan, Banyak Pemotor Enggak Paham Arti Garis Lurus Tanpa Putus di Jalan Raya
Pertama, dengan pakai satu penyangga, dimensi motor akan jadi lebih lebar dan memakan ruang parkir.
Coba saja tarik garis lurus, pasti kemiringan motor bikin makan ruang di samping.
Selain memakan ruang parkir, penggunaan standar samping dalam jangka lama berpotensi mempercepat kerusakan sokbreker.
"Pakai standar samping, bobot motor akan ditahan oleh satu penyangga.
Gara-gara Hal Ini, Marc Marquez Dilarang Balapan Selama 6 Minggu, Kenapa Nih?
Beban suspensi kiri lebih berat dibanding dengan kanan.
Dalam jangka waktu lama, mempercepat kerusakan sok kiri," bilang Anggono Iriawan, Senior Manager Motorsport & Safety Riding PT Astra Honda Motor.
Dari aspek keselamatan, penggunaan standar samping juga berisiko.
Pasalnya, seringkali saat menggunakan standar samping, bikers lupa saat motor digas keluar dari lokasi parkir.
Tampil Bagus di MotoGP 2018, Alex Rins Mulai Sesumbar Hadapi Balapan Musim Depan
Padahal standar samping masih terbuka dan bisa membuat bahayanya pas melibas tikungan ke kiri, bisa bikin celaka kan.
Untuk masalah yang terakhir ini sebenarnya sudah tidak perlu dikhawatirkan.
Sebab, pabrikan motor umumnya sudah menanamkan sensor pada standar samping.
Dengan adanya sensor ini, mesin motor jadi tidak bisa dihidupkan selama standar samping masih terbuka.
Pakai Fitur Mobil Mewah, Atur Ketinggian Lampu Motor Cuma Modal Jempol
Jadi, ada baiknya sobat lebih membiasakan diri menggunakan standar tengah untuk motor yang memilikinya.
Buat yang punya motor sport juga alangkah baiknya menggunakan standar paddock jika motor diparkir di rumah dalam waktu yang lama.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR