Kadang pakai Pertalite saja kurang cukup.
Jika mesin ngelitik dibiarkan, piston bisa rompal-rompal. Lebih parah lagi piston bisa bolong.
Kejadian Satria F-150 jebol diceritakan Ubi, dia mekanik yang tinggal di dekat jalan Pantura.
“Banyak pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah menggunakan Satria FU pistonnya bolong,” jelas Ubi yang tinggal di Kertasmaya, Indramayu itu.
Dari bolongnya piston tersebut bisa dianalisa karena penggunaan bahan bakar oktan rendah.
Bensin oktan rendah mudah terbakar. Apalagi dibarengi kompresi tinggi, makin mudah meledak.
Ini yang membuat piston bolong.
Ketika piston sedang bergerak maju ke TMA (Titik Mati Atas), tiba-tiba campuran bensin-udara meledak karena panas kompresi.
Terjadilah tabrakan antara ledakan dengan piston, jadinya bolong.
Jadi, kalau rasio kompresi sudah naik wajib menggunakan bahan bakar oktan tinggi.
Supaya piston tidak sampai bolong. Kadang tidak cukup pakai Pertalite saja.
KOMENTAR