Bikers Musti Waspada, Ini Prediksi BNPB Soal Bencana Alam di Indonesia Tahun 2019

Fadhliansyah - Selasa, 25 Desember 2018 | 07:45 WIB
Kompas.com
Motor rusak usai terkena tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.


MOTOR Plus-online.com - Seperti yang kita tahu, di tahun 2018 ini terjadi banyak bencana yang terjadi di Tanah Air.

Yang belum lama terjadi adalah tsunami yang menerjang Banten dan menelan korban sampai ratusan jiwa.

Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkhawatirkan sejumlah bencana masih akan terjadi di tahun depan.

Tentunya hal tersebut wajib diwaspadai oleh bikers, terutama yang doyan turing, harus lebih berhati-hati.

Baca Juga : Gerak Cepet! Takut Kenapa-kenapa, Tiang Listrik di Tengah Jalan Yang Viral Langsung Dipindah

Baca Juga : Cairan Ajaib Rp 3 Ribu Ini Bisa Bikin Aki Kering Soak Normal Kembali

BNPB memprediksi bencana hidrometeorologi dan bencana geologi masih akan terjadi di tahun 2019.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca. Misalnya banjir dan tanah longsor saat musim hujan, atau kekeringan dan kebakaran lahan saat musim kering.

Nah, bikers dalam menghadapi hujan deras sebaiknya menepi di tempat yang aman, yang tidak mengganggu pengguna jalan lain serta jauh dari kemungkinan tanah longsor atau pohon tumbang.

Yang harus diingat juga jangan asal menerobos banjir, karena bisa membuat motor mogok atau bahkan menyeret motor karena arusnya yang kencang.

Instagram/@portalsemarang
pemotor Honda BeAt nyaris terseret arus banjir

Baca Juga : Ajaib! Aki Kering Soak Bisa Hidup Lagi, Begini Loh Caranya..

Sementara bencana geologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor pergerakan di bawah bumi.

Masing-masing lempeng memiliki waktu pergerakan berbeda-beda, sehingga waktu terjadinya cenderung kurang bisa diprediksi.

Waktu terjadinya pun bisa sewaktu-waktu dalam waktu yang cepat. Misalnya, gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami.

AFP
Motor dan mobil berserakan usai gempa bumi di Sulteng.

Saat terjadi gempa, sebaiknya motor direbahkan di jalan dengan kondisi mesin mati.

Karena akan sulit berkendara dalam keadaan gempa dari sisi keseimbangannya.

Motor juga dapat dijadikan pegangan saat gempa yang terhitung lebih baik ketimbang pohon atau tiang listrik, tentu dalam kondisi mesin mati.

Ketika sudah berhenti gempanya baru pengendara mengarahkan pikiran mencari tempat yang aman.

Lalu kalau tinggal di sekitar pesisir harus selalu waspada dengan potensi tsunami, dan cari tempat yang lebih tinggi.

Source : Kompas.com
Penulis : Fadhliansyah
Editor : Fadhliansyah


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular