Dikutip dari situr Yamaha, Tilkens meyakini konsep ini menghasilkan titik tekan suspensi lebih ke tengah motor.
Ini dianggap lebih stabil, saat suspensi bermain di titik ekstrem, semisal mentok / bottoming.
Lalu, suspensi monoshock punya travel / jarak main suspensi yang lebih panjang, cocok untuk kebutuhan motocross.
Baca Juga : Ada Apa Nih? Kok Crosser Asing Berikan Pujian Untuk Gelaran Motocross Di Indonesia
Karena dianggap menarik, Tilkens menawarkan konsep monoshock ke beberapa pabrikan, yang berkompetisi di motocross.
Pabrikan pertama yang membeli hak paten itu, adalah Yamaha, yang mengaplikasikan monoshock di motor YZM250, tahun 1973.
Dinamakan Monocross, performa YZM250 sangat impresif, mengantarkan Hakan Andersson menjuarai Motocross World Champion kelas 250 cc, di tahun 1973.
Yamaha terus menyempurnakan sistem monoshock Tilkens, semisal lokasi titik tekan sekarang di tengah rangka, tidak lagi segitiga depan.
Source | : | Yamaha Global,MX Works Bike |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR