Motor Ducati Panigale R yang digunakan pada beberapa tahun terakhir memang menggunakan swing arm satu sisi atau yang juga sering disebut pro-arm.
Baca Juga : Berhasil Diringkus, Identitas Penembak Perwira TNI di Jatinegara Terbongkar, Kok Tega Membunuh?
"Jadi salah satu sisinya terbuka, kami merasa ada sedikit keuntungan di sisi aerodinamika, dan tidak ada aturan yang melarang ini, jadi kenapa tidak," sambungnya.
Jadi cover berguna untuk mengatur aliran udara dan mengurangi hambatannya ke putaran velg.
Alat serupa digunakan juga pada ajang balap sepeda indoor, tujuannya sama juga.
Hanya saja di World Superbike bahannya menggunakan serat karbon yang ringat tapi superkuat.
Baca Juga : Jelang MotoGP 2019, Marc Marquez Prediksikan Lawan-lawan Tangguhnya
Sang direktur paham manfaatnya memang sangat sedikit.
Tapi yang sedikit itu sangat penting, karena pertarungan untuk juara memang selisihnya sedikit-sedikit.
Di MotoGP, ternyata Ducati juga pernah mengembangkan hal serupa, bahkan sebelum dipopulerkan di Superbike.
Namun sepertinya tidak terlalu berhasil penggunannya di MotoGP.
Mungkin pengaruh manfaatnya tidak terlalu besar, atau ada efek sampingnya ke Desmosedici GP.
Memang motor Ducati di Superbike dan MotoGP berbeda, terutama bagian swing arm-nya.
Bahkan juga ada sisi negatifnya, terutama jika hembusan angin di sisi kanan besar.
"Yang jadi kekhawatiran besar kami ketika hembusan anginnya kuat, tapi cover itu sebenarnya mudah dilepas kok jadi tidak masalah," tutupnya.
Source | : | GridOto.com,Speedweek |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR